Tuesday, December 13, 2011
Friday, December 2, 2011
Heeem TV3! TV3!
I do not know what, but I think I have been put to pasture, perhaps its
just my wild imagination cause I have tons of "time" in my hands lately
, Ok, ok maybe once in a while, I have lots and lots of work to do and
traveling all over M'sia because of that and of cause we manage to reach
the monetary KPI for our team set by our CEO this year late in Oct. And
to fill up the time , hence the wondering around the Internet , and I
come across this brilliance man, the late "Buya HAMKA'" or Hj. Abdul
Malik Karim Amrullah and he wrote lots and lots of materials in his life
time . And one of it aptly describe what TV3 have been bubbling at eight
in evening this whole week.
Secebis Puisi dari Atas Runtuhan Kota Melaka olih HAMKA
Berapa pula penjual negeri
Mengharap emas perak bertimba
Untuk keuntungan diri sendiri
Biarlah bangsa menjadi hamba
Ini sebabnya umat akan jatuh
Baik dahulu atau sekarang
Inilah sebab kakinya lumpuh
Menjadi budak belian orang
Sakitnya bangsa bukan di luar
Tetapi terhunjam di dalam nyawa
Walau diubat walau ditawar
Semangat hancur apalah daya
Janjian Tuhan sudah tajalli
Mulialah umat yang teguh iman
Allah tak pernah mungkirkan janji
Tarikh riwayat jadi pedoman
Tidaklah Allah mengubah untung
Suatu kaum dalam dunia
Jika hanya duduk terkatung
Berpeluk lutut berputus asa
Malang dan mujur nasibnya bangsa
Turun dan naik silih berganti
Terhenyak lemah naik perkasa
Bergantung atas usaha sendiri
Riwayat yang lama tutuplah sudah
Apalah guna lama terharu
Baik berhenti bermenung gundah
Sekarang dibuka lembaran baru
just my wild imagination cause I have tons of "time" in my hands lately
, Ok, ok maybe once in a while, I have lots and lots of work to do and
traveling all over M'sia because of that and of cause we manage to reach
the monetary KPI for our team set by our CEO this year late in Oct. And
to fill up the time , hence the wondering around the Internet , and I
come across this brilliance man, the late "Buya HAMKA'" or Hj. Abdul
Malik Karim Amrullah and he wrote lots and lots of materials in his life
time . And one of it aptly describe what TV3 have been bubbling at eight
in evening this whole week.
Secebis Puisi dari Atas Runtuhan Kota Melaka olih HAMKA
Berapa pula penjual negeri
Mengharap emas perak bertimba
Untuk keuntungan diri sendiri
Biarlah bangsa menjadi hamba
Ini sebabnya umat akan jatuh
Baik dahulu atau sekarang
Inilah sebab kakinya lumpuh
Menjadi budak belian orang
Sakitnya bangsa bukan di luar
Tetapi terhunjam di dalam nyawa
Walau diubat walau ditawar
Semangat hancur apalah daya
Janjian Tuhan sudah tajalli
Mulialah umat yang teguh iman
Allah tak pernah mungkirkan janji
Tarikh riwayat jadi pedoman
Tidaklah Allah mengubah untung
Suatu kaum dalam dunia
Jika hanya duduk terkatung
Berpeluk lutut berputus asa
Malang dan mujur nasibnya bangsa
Turun dan naik silih berganti
Terhenyak lemah naik perkasa
Bergantung atas usaha sendiri
Riwayat yang lama tutuplah sudah
Apalah guna lama terharu
Baik berhenti bermenung gundah
Sekarang dibuka lembaran baru
Thursday, December 1, 2011
Pantun Seloka Duit Raayat
Melalak melolong kesana sini
Melaungkan slogan kesetiap delegasi
Janji di tabor sana dan sini
Hingga meluat tekak berbunyi
Janji ditabor sana dan sini
Hingga meluat tekak berbunyi
Raayat mendengar dan meneliti
Bolih ke? di harap orang ini
Raayat mendengar dan meneliti
Boleh ke ? di harap orang ini
Lembu dibela di bangunan tinggi
Duit subsidi raayat habis dicuri
Melaungkan slogan kesetiap delegasi
Janji di tabor sana dan sini
Hingga meluat tekak berbunyi
Janji ditabor sana dan sini
Hingga meluat tekak berbunyi
Raayat mendengar dan meneliti
Bolih ke? di harap orang ini
Raayat mendengar dan meneliti
Boleh ke ? di harap orang ini
Lembu dibela di bangunan tinggi
Duit subsidi raayat habis dicuri
Subscribe to:
Posts (Atom)